Disini akan saya jelaskan langkah-langkah yang lengkap untuksetting mikrotik sebagai Route Server, Akses Point dan Management bandwidth client.
Selama mengelola Mikrotik Indonesia, banyak sekali muncul pertanyaan bagaimana
cara melakukan pemisahan queue untuk trafik internet internasional dan trafik
ke internet Indonesia (OpenIXP dan IIX). Di internet sebetulnya sudah ada beberapa
website yang menampilkan cara pemisahan ini, tapi kami akan coba menampilkan kembali
sesederhana mungkin supaya mudah diikuti.
Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:
- Sudah mempunyai koneksi internet dari ISP atau NAP, karena tentunya Anda akan membutuhkan IP dan DNS dari ISP atau NAP tersebut.
- Router Mikrotik melakukan Masquerading / src-nat untuk client. Client menggunakan
IP privat.
- Gateway yang digunakan hanya satu, baik untuk trafik internasional maupun IIX.
- Anda bisa menggunakan web-proxy internal ataupun tanpa web-proxy. Jika Anda menggunakan
web-proxy, maka ada beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan. Perhatikan bagian
NAT
dan MANGLE pada contoh di bawah ini.
Jika ada parameter di atas yang berbeda dengan kondisi Anda di lapangan, maka
konfigurasi yang ada di artikel ini harus Anda modifikasi sesuai dengan konfigurasi
network Anda.
Pengaturan Dasar
Berikut ini adalah diagram network dan asumsi IP Address yang akan digunakan
dalam contoh ini.
Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masing-masing interface
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Sebelumnya Anda harus mempunyai file winbox.exe untuk bisa melakukan setting. Download saja di webnya langsung,
http://www.mikrotik.co.id/download.php dan cari file yang seperti ini
winbox-2.2.18.exe. Selanjutnya Anda hidupkan dulu mikrotik Routerbard-nya lalu colok kabel UTP dari Ether RB ke Ether PC Anda. Jika sudah, double klik file winbox tersebut. Lihat gmbar,
Seperti gambar diatas, klik titik-titik 3 disamping tulisan
Connect, lalu klik angka dibawah tulisan "
MAC Address". Pada menu Login isikan "
admin", Password dikosongin aja, langsung klik "
Connect"
.
Tunggu hingga muncul seperti gambar dibawah ini, lalu klik "
Remove Configuration"
Selanjutnya, cari dan klik menu "New Terminal"
Pada kolom Terminal tersebut, Anda ikuti dan ketikkan langkah-langkah dibawah ini untuk melakukan setting.
[admin@MikroTik] > /interface pr
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether-public ether 0 0 1500
1 R ether-local ether 0 0 1500
|
Untuk klien, akan menggunakan blok IP 192.168.0.0/24, dan IP Address 192.168.0.1
difungsikan sebagai gateway dan dipasang pada router, interface ether-local. Klien
dapat menggunakan IP Address 192.168.0-2 hingga 192.168.0.254 dengan subnet mask
255.255.255.0.
[admin@MikroTik] > /ip ad pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 202.0.0.1/24 202.0.0.0 202.0.0.255 ether-public
1 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.255 ether-local
|
Jangan lupa melakukan konfigurasi DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur
"allow remote request".
Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat
seperti contoh berikut.
[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether-public
action=masquerade
|
Jika Anda menggunakan web-proxy transparan, Anda perlu menambahkan rule nat redirect,
seperti terlihat pada contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether-public
action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=ether-local protocol=tcp
dst-port=80 action=redirect to-ports=8080
|
Jangan lupa mengaktifkan fitur web-proxy, dan men-set port layanan web-proxynya,
dan disesuaikan dengan port redirect pada contoh di atas.
CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Lakukanlah ping
(baik dari router maupun dari klien) ke luar network Anda secara bergantian.
Pengaturan IP Address List
Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP Address
List.
Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut
bisa kita namai.
Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, nat,
ataupun queue.
Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP
dan IIX,
yang bisa didownload dengan bebas di URL:
http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc
File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap
jam, dan merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan
duplikasi entri dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut
berkisar 7000 baris.
Contoh isi file nice.rsc :
# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id
# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines
/ip firewall address-list
add list=nice address="1.2.3.4"
rem [find list=nice]
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="152.118.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
.
.
dst...
|
Proses pengambilan file nice.rsc bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS dengan perintah:
/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc;
|
Kemudian, import-lah file tersebut.
[admin@MikroTik] > import nice.rsc
Opening script file nice.rsc
Script file loaded and executed successfully
|
Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek
Address-List pada Menu IP - Firewall
Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan
scripting. Misalnya Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download
secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian
Anda tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.
Jika Anda menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan
secara otomatis.
Perintah yang perlu dibuat adalah :
/system sched add comment=”update-nice” disabled=no interval=1d
name=”update-nice-rsc” on-event=”:if ([:len [/file find name=nice.rsc]]
> 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool fetch
address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import
nice.rsc” start-date=jan/01/1970 start-time=06:00:00 |
Hati-hati! : Setelah copy paste, pastikan hasil copy paste sama persis. Proses
copy paste kadang-kadang menghilangkan beberapa karakter tertentu.
Pengaturan Mangle
Langkah selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection
mark dan 2 buah packet mark, masing-masing
untuk trafik internasional dan lokal.
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
2 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
|
Untuk rule #0, pastikanlah bahwa Anda memilih interface yang mengarah ke client.
Untuk chain, kita menggunakan prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan
passthrough=no.
Jika Anda menggunakan web-proxy internal dan melakukan redirecting trafic,
maka Anda membuat 2 buah rule tambahan seperti contoh di bawah ini
(rule tambahan yang tercetak tebal).
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
2 chain=output connection-mark=conn-iix
action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
3 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
4 chain=output action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
|
Pengaturan Simple Queue
Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue.
Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32,
dan kita akan memberikan limitasi iix (up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional
sebesar (up/down) 32k/128k.
[admin@MikroTik]> /queue simple pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 name="client02-iix" target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-iix direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=64000/256000 total-queue=default-small
1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-intl direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=32000/128000 total-queue=default-small
|
Pengecekan Akhir
Setelah selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal
maupun ke situs internasional,
dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.
Anda juga dapat mengembangkan queue type menggunakan pcq sehingga trafik pada
setiap client dapat tersebar secara merata.
Cukup ini dulu ya... Semoga bermanfaat.